Di zaman sekarang ini, setiap insan siapapun orangnya tak lagi bisa
berleha-leha. Jika tak rajin mengasah kreasi dan inovasi, tak mustahil
bakal tergilas oleh pesaing lainnya.Tuntutan Ini berlaku pula bagi
kalangan perias pengantin. Maklum saja, jaman boleh modern, tapi animo
masyarakat untuk menggunakan jasa rias pengantin pada acara pernikahan hingga kini masih cukup tinggi.
“Bisnis rias pengantin ibaratnya tak ada matinya. Karena tiap minggu
pasti ada saja pengantin yang menikah. Peluang emas im sayang sekali
jika tidak dimanfaatkan khususnya oleh perias pengantin,” kata Etty
Suwarsono, Ketua Dewan Pengurus Cabang Himpunan Ahli Rias Pengantin
(HAR-PI) Jakarta Barat saat pelatihan bagi 200-an anggota HARPI Jakbar
di kantor Walikota Jakbar, kemarin.
Etty,52, yang juga merupakan perias pengantin senior d”i Ibukota
menuturkan, sesuai permintaan pasar (pengantin) sampai sekarang jasa
rias pengantin tradisional masih cukup tinggi ketimbang rias pengantin
modern kecuali pada kaum etnis tertentu. Itu sebabnya, HARPI termasuk
HARPI Jakbar berusaha keras melestarikan rias pengantin tradisional
sebagai salah satu warisan budaya Indonesia ini hingga masa mendatang.
Bahkan kalau perlu, bisnis rias pengantin diharapkan mampu
go-internasional
Lebih dari itu, pangsa pasarnya pun cukup menjanjikan. Karena
terbukauntuk segala golongan mulai dari masyarakat ke bawah sekalipun
hingga kelas pejabat, seleb dan konglomerat. Tentu dibutuhkan perias
pengantin yang ber-tangan dingin alias berkualitas sehingga konsumen
puas dan tersebar dari mulut ke mulut.
Secara teori hal ini terkesan mudah tapi prakteknya cukup sulit.
Setiap perias pengantin harus selalu jeli dengan mampu mengembangkan
berbagai macamteknik agar hasil karyanya tidak ketinggalan jaman alias
jadul. Kini rias pengantin tradisional sedikitnya memiliki lebih dari
100 jenis gaya dan busana-pengantin sesuai adat istiadat di 33 propinsi.
ASAH KETRAMPILAN
HARPI Jakbar di bawah binaan Sudin Pendidikan Menengah (Dikmen)
pimpinan Abdul Hamid, gencar mengasah ketrampilan para anggota HARPI
Jakbar berjumlah 300-an orang melalui ajang seminar, pelatihan hingga
uji kompetensi rutin oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) setiap
tahun.
Sejauh ini HARPI Jakbar rutin melibatkan para ang-gotanya dalam
berbagai perlombaan maupun festival hingga ke manca negara. Terakhir
30-an perias mengadakan pameran rias pengantin tradisional ke Turki dan
Yunani. “Kami tak menyangka karena mendapat sambutan meriah selain dari
pihak Kedubes juga masyarakat setempat di sana ,” ungkap Etty didampingi
Kasi Pendidikan Formal dan Informal Sudin Dikmen Jakbar Supiyan.
Ny Yuyun, salah satu anggota HARPI Jakbar mengaku senang dengan
adanya pelatihan rutin bagi perias pengantin tersebut. Selain untuk
menambah ilmu dan mengikuti trend, juga kerap kali banyak mendapat
pesanan rias pengantin dari berbagai kalangan. “Apalagi menjelang bulan
puasa ini, biasanya banyak yang mau menikah dan minta dirias berikut
busana pengantin,” katanya senang.
sumber:bataviase.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar